Inilah Tanggapan Kapolri Soal Polisi Diganti Satpam BCA

GUA | Jakarta – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit buka suara soal warganet yang menyindir agar polisi diganti dengan Satpam BCA.

Akibat sindiran polisi diganti dengan satpam BCA itu, sempat muncul reaksi dari anggota polisi yang berlebihan seperti memberi ancaman.

Menjawab hal itu, Listyo Sigit menyadari tidak mudah mendorong anggota Polri agar terbuka dengan kritik. Meski demikian, reaksi yang emosional tentu tidak dibenarkan.

“Belajar menerima kritik dan itu memang tidak gampang. Tapi tentunya ke dalam kita memberi arahan. Hal-hal seperti itu tentunya tidak dijawab dengan emosional,” terang Listyo Sigit dalam wawancara dengan presenter Rosiana Silalahi dalam program ROSI KompasTv.

Lebih lanjut Listyo Sigit mengatakan, kritik ataupun sindiran yang dilontarkan warganet semestinya menjadi alat untuk mengukur lagi kinerja anggota Polri.

“Apabila sudah merasa bekerja maksimal, tetapi masih mendapat kritik atau ejekan, menandakan mungkin saja masih ada pelayanan Polri di tempat lain yang mungkin kurang baik,” jelasnya.

Listyo Sigit juga meminta kepada anggota Polri, agar tidak usah pusing dengan satire dan ejekan dari masyarakat. Karena yang terpenting adalah bagaimana melakukan evaluasi apa yang sudah dilakukan Polri.

“Tugas anggota yang penting lakukan tugas dengan baik, berbuat dengan baik sehingga kehadiran para anggota ini betul-betul dirasakan oleh masyarakat yang ingin bahwa polisi ini betul-betul bisa memberi rasa aman, rasa keadilan dan memberi pelayanan yang baik dan pofesional tanpa membedakan status,” terangnya.

Perlu diketahui bersama, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit hadir dalam wawancara dengan presenter Rosiana Silalahi dalam program ROSI KompasTv.

Dalam wawancara itu, Rosiana Silalahi membahas terkait mencuatnya Tagar #percumalaporpolisi yang sempat trending di twitter beberapa waktu lalu kembali trending, pada Minggu (5/11/2021).

Hal ini bermula ketika terjadi kasus NW (23), mahasiswi di Mojokerto yang bunuh diri dengan meminum racun di samping makam ayahnya.

Kasus ini menyeret anggota polisi, Bripda Randy Bagus yang akhirnya telah ditetapkan sebagai tersangka karena dugaan menghamili dan melakukan aborsi sehingga korban depresi hingga akhirnya nekat mengakhiri hidup.[Adm]

Comments ( 0 )

Leave your comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× GUA Security