GUA | Semarang–Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan, Satpam adalah bagian dari Kepolisian yang tidak bisa dipisah, yang berperan penting menunjang pembangunan nasional.
Hal ini diungkap Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menghadiri Rapat Konsolidasi Satpam tahun 2024 di Legacy Convention Hall Plampitan No. 19 Kota Semarang. Selasa (14/5/2024)
Dalam kegiatan ini tema yang diambil adalah ‘Rapat Konsolidasi Satpam tahun 2024 guna meningkatkan Profesionalisme Satuan Pengamanan dalam Rangka Mewujudkan Kamtibmas yang Aman dan Kondusif’.
Pada kesempatan ini Luthfi menyampaikan peran penting Satpam dalam menunjang pembangunan nasional
“Satpam merupakan salah satu unsur Kepolisian khusus yang diatur dalam undang-undang Kepolisian, Satpam itu bagian dari Kepolisian yang tidak bisa di pisahkan,“ ujarnya.
Luthfi berpesan agar sikap dan perilaku Satpam mencerminkan pelayanan kepada masyarakat
“Saya minta sikap perilaku dan tindakan anggota Satpam harus mencerminkan perwakilan dari pelindung pengayom dan pengaman, yang tidak bisa dilakukan adalah menegakkan hukum,“ terang Luthfi.
Luthfi menjelaskan bahwa keamanan adalah hal penting, karena Indonesia perlu investor dalam bentuk perusahaan investasi lokal nasional maupun Internasional yang hanya bisa berjalan dan berkolaborasi membangun wilayah dan perusahaan apabila ada jaminan keamanan
“Satpam merupakan salah satu investasi negara yang ikut hadir mengamankan aset-aset nasional,“ katanya.
Sementara itu Ketua BPD Abujapi Jateng, H Agus Nurwijanarko menyebut, jumlah Satpam yang tergabung dalam Abujapi saat ini hampir 80.000 orang yang terdaftar.
“Prestasi Satpam yang terbaru kemarin di Tawang menemukan tas berisi Emas 500 gram milik penumpang dan dikembalikan, itu artinya integritas Satpam kita memang luar biasa,” tandas Agus.
Dalam acara tersebut juga diberikan penghargaan kepada Satpam atas nama Achmad Hidayatul Ikhsan atas kejujuran dan integritasnya yang tinggi.
Diketahui, Satpam tersebut telah menemukan dan mengembalikan barang milik penumpang berupa emas batangan seberat 500 gram, serta barang berharga lainnya yang tertinggal di Stasiun Tawang Semarang. []
Sumber : Jurnal Security